Format Pergelaran Musik Tradisional
Mempertunjukkan karya seni
musik merupakan salah satu tahap kegiatan seni. Tanpa penikmat seni, karya seni
tidak mempunyai nilai. Di samping itu apresiasi dan kritik seni akan
meningkatkan kualitas karya bagi seniman.
Pergelaran merupakan kegiatan pertunjukkan sesuatu kepada orang lain (masyarakat umum) agar mendapatkan tanggapan dan penilaian.
a. Fungsi Pergelaran
Kegiatan pergelaran mempunyai fungsi atau manfaat baik secara langsung maupun tak langsung. Manfaat langsungnya adalah:
- Media ekspresi diri
- Media Komunikasi
- Media pengembangan bakat
- Media apresiasi
Adapun manfaat tak langsungnya antara lain dapat mengembangkan kepekaan dan menambah kehalusan budi pekerti.
b. Prinsip-Prinsip Pergelaran
Agar pergelaran dapat berjalan dengan baik, lancar, tertib, dan aman, diperlukan pedoman atau prinsip, antara lain :
Proses perencanaan merupakan kunci dasar berjalan atau tidaknya sebuah organisasi.
Pengorganisasian pertunjukan music pada prinsipnya merupakan proses kerja dan kreasi, yang diarahkan untuk mencapai tujuan utama, yaitu penampilan karya-karya musik. Tujuan ini akan terwujud jika terjadi kerja sama yang baik dan harmonis antara para pendukung pementasan tersebut, baik perangkat kegiatan maupun penggarapan seni.
3) Actuating (pelaksanaan kegiatan)Adapun hal –hal yang harus diperhatikan dalam penataan tempat pertunjukan antara lain :
Jenis-jenis panggung yang biasa dipakai dalam sebuah pergelaran :
a) Panggung Konvensional
Bentuk pentas yang masih menggunakan proscenium (tirai)
Gb.Panggung konvensional
b) Panggung Arena,
yaitu bentuk pentas tidak dipanggung tetapi sejajar dan dekat dengan penonton. Arena ini mempunyai bentuk dan konstruksi, ada yang bentuknya seperti tapal kuda, huruf L, U dan segitiga.
Gb. Panggung Arena
c) Panggung Revolving,
yaitu bentuk panggung yang dapat diputar 360 derajat, dengan tujuan untuk menghemat waktu.
Gb. Panggung revolving
d) Elevator/Lift
yaitu tiga pentas atau lebih berupa panggung disusun secara vertical dan digunakan secara silih berganti dengan menaikkan/menurunkan panggung.
Gb. Panggung Elevato
Gb. Panggung Elevato
4) Controlling (pengawasan)
Pengawasan kegiatan idealnya dilakukan
oleh pimpinan organisasi.
c. Pemilihan Karya Untuk Pertunjukan Musik
Biasanya hal ini sering dianggap sepele, akan tetapi kenyataannya tidaklah mudah karena begitu kita menentukan lagu tertentu, kita akan mudah dihadapkan pada persoalan/kerumitan lagu, ketidaksesuaian karakter dalam pembawaanya.
d. Memilih dan Menentukan Lagu
Aspek-aspek dalam memilih dan menentukan lagu;
- Lagu yang dipilih harus sesuai dengan kemampuan teknis yang kita miliki.
- Lagu yang dipilih harus benar-benar dikenal, dipahami, dan dihafal.
- Durasi lagu yang dipilih jagan terlalu panjang atau sebaliknya jangan terlalu pendek. Lama penyajian idealnya sekitar 3-5 menit.
e. Penentuan bentuk penyajian musik
Beberapa pilihan dapat ditentukan sesuai dengan kemampuan yang kita miliki, misalnya saja sebagai berikut :
- Penampilan solo gitar
- Penampilan solo organ
- Penampilan solo vocal
- Penampilan duet instrument
- Penampilan ansambel
- Penampilan grup vocal
- Penampilan paduan suara
f.
Kriteria-kriteria
Karya Musik yang Ditampilkan
Karya-karya musik yang akan dipergelarkan harus merupakan karya-karya yang paripurna, maksudnya karya-karya tersebut sekurang-kurangnya memenuhi criteria sebagai berikut :
1) Karya itu harus orisinil
Artinya karya ciptaan atau gubahan merupakan karya yang dapat dipertanggungjawabkan. Pertanggungjawaban atas karya yang dilakukan dengan cara mencantumkan nama pencipta, penulis lirik lagu, serta pembuat aransemen.
2) Karya itu harus konsepsional
Artinya karya tersebut merupakan hasil dari serangkaian proses kreasi yang dapat dipertanggungjawabkan.
3) Karya itu harus memenuhi kaidah-kaidah yang baku.
Dalam musik biasanya dikaitkan dengan atau meliputi sebagai berikut :
- Komposisi ciptaan
- Harmoni
- Teknik penyampaian
- Homogenitas atau keterpaduan
- Gaya penyajian
- Penampilan,termasuk posisi pemain (blocking)
- Karya tersebut harus sesuai dengan tema yang telah ditetapkan.
Karya yang disajikan harus secara ketat memenuhi aspek-aspek sebagai berikut :
- Etika : karya itu dapat mempengaruhi sikap sopan santun dan kesusilaan.
- Estetika : karya itu harus dapat menuntun penonton kea rah pengembangan cita rasa keindahan
- Komunikatif : karya itu mengandung gagasan dan
pesan yang mudah diserap oleh penonton/penikmat
- Konsultatif : karya itu harus mampu memberikan penerangan positif kepada penonton meskipun secara tidak langsung
- Edukatif : karya tersebut harus mampu memberikan pelajaran dan pendidikan berharga bagi publiknya
- Kreatif : karya itu mampu menampilkan gagasan-gagasan baru yang orisinil dan murni.
- Rekreatif : karya itu mampu memberikan hiburan yang baik bagi para penonton.